3 Tanda Apakah Dia Benar-Benar Jodoh dari Tuhan

Ketika saya menulis tulisan-tulisan sebelumnya tentang tema ini, banyak sekali komentar yang menyebutkan: “Jodoh di tangan Tuhan!”.


Malahan, ada yang berkomentar: “Sekalipun agamanya berbeda, jika dia adalah jodoh kita, kita bisa apa?” Ups! Tunggu dulu! Tahu dari mana dia adalah jodoh kita? Apakah dia jodoh yang memang kita tetapkan sendiri atau dia benar-benar jodoh yang Tuhan persiapkan untuk kita?



Oleh karena itu, Renungan Harian Kristen yang saya tulis kali ini akan membahas mengenai tanda-tanda apakah seseorang merupakan jodoh dari Tuhan untuk kita atau bukan.

Hal terpenting yang saya tegaskan pertama kali adalah kita tidak boleh menetapkan kriteria tersendiri mengenai jodoh. Mungkin, ada yang berpikiran, “Tanda seseorang jodoh kita adalah kita cocok dengannya.” Menurut saya, bisa jadi “iya”, bisa jadi “tidak”. Tergantung, cocok dalam hal apa dulu? Jika sama-sama cocok dalam hal yang buruk, bagaimana?

Misalnya, sama-sama senang mencuri, sama-sama senang belanja berlebihan, dan lain sebagainya. Apakah itu yang dinamakan jodoh? Dengan demikian, pengertian jodoh yang saya maksud di sini adalah jodoh dari Tuhan, bukan jodoh yang kita tetapkan sendiri.

Renungan yang saya tulis ini adalah hasil pembelajaran mendalam dari banyak ayat Alkitab, antara lain: 2 Korintus 6:14; Markus 10:1-9; Kolose 3:14-15; dan Efesus 5:22-23. Baik langsung saja, kita simak!

TANDA PERTAMA. Seseorang benar-benar jodoh dari Tuhan untuk kita jika ia memiliki iman yang sejati kepada Tuhan Yesus Kristus.
Ini adalah hal yang paling mutlak. Jika ia tidak mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, jelas ia bukan jodoh dari Tuhan.

TANDA KEDUA. Seseorang benar-benar jodoh dari Tuhan untuk kita jika Tuhan sendiri yang mendominasi proses pertemuan antara kita dengannya.
Maksud saya begini, ada orang yang sudah ngebet mau nikah, lalu ia mengusahakan segala cara untuk menemukan jodohnya. Artinya, ia menjadikan aktivitas untuk menemukan jodoh sebagai aktivitas utama dalam hidupnya. Ia melakukan pendekatan yang sangat agresif kepada setiap lawan jenis yang ditemuinya.

Lalu, ia mengajak lawan jenis yang tertarik padanya untuk segera menikah. Sampai-sampai, jika ia menemukan ada hal kurang baik pada lawan jenis yang ditemuinya, ia mengabaikannya. Mungkin, ia berkata “Ya, gak papalah, yang penting dia baik.” Akhirnya, ia tetap memaksakan diri untuk menjadikan orang itu sebagai pasangan hidupnya.

Namun, ada seseorang lainnya yang sangat sibuk terhadap pekerjaan atau pelayanannya sehingga ia tidak sempat mencari-cari jodohnya. Namun, suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat menarik dan cocok dengannya. Seiring berjalannya waktu, ia memutuskan menikah dengan orang itu.

Nah berdasarkan kedua ilustrasi tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan: jika kita sengaja berusaha mencari-cari siapa jodoh kita, kita malah mendapatkan pasangan yang sebenarnya tidak Tuhan kehendaki. 
Namun, jika kita menjalani hidup yang normal seperti biasanya, tidak berusaha mencari-cari jodoh, lalu tiba-tiba kita dipertemukan dengan seseorang yang menarik dan cocok dengan kita, nah kemungkinan besar itu jodoh dari Tuhan untuk kita.

TANDA KETIGA. Seseorang benar-benar jodoh dari Tuhan untuk kita jika ia benar-benar mencintai kita apa adanya.
Ia mau menerima semua kekurangan kita. Ia memiliki pengertian yang dalam tentang apapun kondisi kita. Ia setia mendampingi kita apapun yang terjadi. Ia tidak pernah membiarkan kita menangis dan tersakiti. Selain itu, ia tidak sekedar membutuhkan kita, tetapi juga ia merasa kita membutuhkannya sehingga ia bersedia melakukan apapun untuk kepentingan kita.

Renungkanlah baik-baik ketiga tanda ini! Saya tidak memaksa Saudara untuk menghentikan hubungan Saudara dengan seseorang jika orang itu tidak memenuhi salah satu dari ketiga tanda itu. Saya hanya menyarankan sebelum pernikahan terjadi, Saudara bekesempatan berpikir ribuan kali untuk mengambil keputusan setepat mungkin sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mari doakan calon pasanganmu dan libatkan Tuhan dalam hubunganmu! Jika Saudara sudah terlanjur menikah dengan seseorang yang Saudara rasa bukan jodoh Saudara, saya sarankan bertahanlah dan jadikan pasanganmu sebagai sparring partner dalam menjalani hidup.

Itu saja yang bisa saya sampaikan. Hal yang terpenting adalah lakukan semuanya untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk memuaskan keinginan kita! Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Matius 19:5-6
Dan firman-Nya: "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

sumber http://www.bagas.org/2015/07/3-tanda-apakah-dia-benar-benar-jodoh.html

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.