"WASPADALAH TERHADAP VIRUS PERPECAHAN"

RABU, 06 Juli 2016
Bahan    : 1 KORINTUS 1:10-17.
Tema    : "WASPADALAH TERHADAP VIRUS PERPECAHAN"


Rekan-rekan pemuda yang terkasih! 
Pernahkah terjadi perpecahan dalam persekutuan di jemaat saudara? Saya percaya bahwa perbedaan pendapat dan cara berpikir serta ego setiap orang adalah pemicu terjadinya perpecahan itu atau mungkin karena pendidikan dan pergaulan memilih-milih yang juga merupakan jalan timbulnya perpecahan. Marilah kita mengamati apa yang sedang terjadi kepada jemaat di korintus? Kota korintus adalah sebuah kota kuno Yunani yang merupakan kota metropolitan pada zaman Paulus seperti kota metropolitan lainnya, kota Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi dan bejat secara moral. Segala jenis
dosa terdapat di sana karena perbuatan bejat dan cabul. Bersama dengan Priskila dan Akwila(16:19) dan teman-teman rasulnya sendiri (kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat di korintus selama 18 bulan pelayanannya. Jmeat di kota Korintus terdiri dari orang Yahudi dan banyak adalah orang kafir yang menyembah berhala dan menjadi Kristen karena percaya kepada Kristus.



Rekan-rekan pemuda terkasih!
Surat yang di tulis oleh rasul Paulus pada pembacaan kita di saat ini adalah mengingatkan
para pemimpin jemaat dan anggota jemaat yang ada di kota Korintus. Paulus menasehati mereka supaya sehati dan sepikir sebagai pengikut Kristus yang setia. Jangan sampai terjadi perpecahan karena perselisihan berkaitan dengan golongan atau kelompok. Pada ayat ke 12, Paulus menasehati mereka untuk tidak memandang siapakah pemimpin jemaat yang paling baik/dinesangi. Pada ayat ini disebutkan ada golongan Paulus,Apolos, Kefas dan golongan Kristus. ayat ini mau menjelaskan bahwa perpecahan dalam jemaat disebabkan karena para pemimpin dalam jemaat. beberapa anggota jemaat mulai dekat/senang kepada para pemberita injil tertentu dari pada dengan injil. Paulus menyalahkan sikap ini. sambil
mengingatkan bahwa baik dia maupun orang lain tidak di salibkan demi mereka. kesalahan yang sama terjadi dalam gereja masa kini di mana ada anggota jemaat yang lebih senang kepada pelayan tertentu dari yang lainnya, mungkin karena gaya khotbahnya. mungkin karena pembawaannya dan lain sebagainya. Bukan Firman Tuhan yang dilihat tetapi person orang yang dilihat. kita harus selalu berhati-hati untuk memusatkan kasih dan kesetiaan kita kepada Allah dan Firman-Nya, bukan kepada para pelayan tertentu/siapapun juga. Pada ayat ini juga disinggung tentang golongan Kristus. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan menjelaskan Golongan Kristus terdiri dari guru-guru palsu yang memusuhi para rasul (4:18-19) dan mengakui bahwa mereka memiliki kerohanian dan hikmat yang lebih unggul. Mereka percaya bahwa pengetahuan mereka membebaskan mereka dari pengekangan hukum dan dari tuntutan moral. Mereka sedang berupaya merebut jemaat kepada injil dari injil mereka yang menyimpang dari ajaran Kristus (2 kor 11:4,20-21). Pada dasarnya Paulus menentang mereka dan pengikut mereka di kota korintus.
Pada ayat 17, paulus mengatakan bahwa "sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membabtis tetapi untuk memberitakan injil". Maksudnya Paulus tidak bermaksud mengurangi makna ajaran Yesus tentang baptisan (mat 28:19), sebaliknya, Ia menugaskan penyelenggaraan baptisan kepada rekan-rekannya sebagaimana dilakukan oleh Kristus dan Petrus (kis 10:47-48) Paulus ingin memberikan kesempatan orang yang bertobat di bawah pelayanannya untuk beranggapan bahwa mereka di baptis dalam nama Paulus tetapi dalam nama Yesus. Paulus sendiri memusatkan perhatiannya kepada pemberitaan injil/Yesus yang diberitakan.

Rekan-rekan pemuda yang terkasih!
Dari pengalaman Paulus dan kondisi jemaat yang terjadi di kota Korintus mau mengajak kita untuk peka terhadap kondisi jemaat atau persekutuan anggota muda sendiri. Perpecahan yang terjadi pada jemaat di Korintus karena memilih/melihat siapa figure pelayan yang disenangi. Mungkin Apolos,Paulus,Kefas dan lain sebagainya . Dalam membina dan menjaga persekutuan dalam jemaat secara khusus dalam persekutuan anggota muda, maka yang pertama adalah kita harus berfokus kepada Firman Tuhan yang diberitakan. Bagian kedua adalah tidak melihat siapakah pemimpin kita yang dipercayakan Tuhan baik sebagai pendeta dalam jemaat, majelis ataupun badan pelayan anggota muda. Ketika kita melihat siapa pelayan kita apalagi memiliki kekurangan, mungkin kita akan membandingkan dengan pelayan sebelumnya, ketua PAM sebelumnya. Kita memilih tidak mau aktif dalam pelayanan atau kegiatan jemaat. Waspadalah terhadap virus perpecahan adalah tema kita disaat ini. Apa yang hendak kita lakukan untuk menghindari perpecahan dalam jemaat atau dalam badan pelayan unsur dan anggota pemuda sendiri?
1. kita harus hidup saling menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Menghargai pendapat orang lain. Tidak merasa pintar melebihi lainnya dan tidak memilih-milih dalam pelayanan dan pergaulan. tidak memandang kaya ataupun miskin, satu suku atau berbeda, hidup membuat kelompok-kelompok tertentu dan meremehkan yang lainnya. Dengan menghindari semua sikap yang dapat menyebabkan perpecahan, maka persekutuan kasih dalam Tuhan anak nampak  di dalam jemaat bahkan di dalam unsur kita ini. Amin
(Pdt. M. Worabay - kafiar,STh,M.Mis)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.